<img class="an-image" src="http://3.bp.blogspot.com/- Wz6SIc_Zfng/Vi4Yj9DPKnI/AAAAAAAADN4/nY1_L9r4r_4/s1600/simple.png" />

Sabtu, 16 Februari 2013

Kerukunan Umat Beragama Mulai Tidak Harmonis

  Pluralitas agama merupakan salah satu kharakteristik dari bangsa Indonesia yang heterogen. Sehingga tak bisa dipungkiri, pluralitas agama ini memiliki potensi dan peran sangat besar dalam proses integrasi dan pembangunan, disamping juga mengandung potensi terjadinya konflik, disintegrasi bangsa, ketika melihat masing-masing agama memiliki klaim kebenaran absolut dan muatan emosi keagamaan yang menjadi dasar interaksi primer. Konflik atas dasar perbedaan agama bisa disebabkan, baik oleh ajaran agama itu sendiri, kualitas moral-spiritual penganutnya, maupun latar belakang budaya, serta adanya rasa kegamangan dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Sebenarnya dalam perspektif dimensi agama, semua ajaran agama mengandung klaim kebenaran yang bersifat universal. Namun pada realitanya hal ini memungkinkan terjadi ambiguitas dalam interpretasi menurut tingkat pemahaman, penghayatan, dan moralitas-spiritualitas penganutnya, sehingga memunculkan potensi konflik antar umat beragama.
Untuk itu, menghindari konflik atau mewujudkan kerukunan umat beragama merupakan suatu nilai universal yang harus dipahami semua pemeluk agama. Realitas ini didasarkan pada ajaran agama yang mewajibkan umatnya untuk mencintai sesama dan hidup rukun. Dengan nilai ini, semua manusia melalui agamanya diharapkan dapat hidup berdampingan secara damai, saling menghormati, saling toleransi, dan bekerjasama dalam menangani persoalan kemanusiaan.
Di antara usaha untuk menghindari konflik atau mewujudkan kerukunan umat beragama itu, tentunya ada upaya untuk saling mengenal di antara agama-agama melalui dialog antar umat beragama.


Sumber :: Artikel Konflik Antar Agama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar